PENGGUNAAN
RADIOISOTOP 
Radioisotop
digunakan sebagai perunut dan sumber radiasi 
Dewasa
ini, penggunaan radioisotop untuk maksud-maksud damai (untuk
kesejahteraan
umat manusia) berkembang  dengan pesat.
Pusat listrik tenaga 
nuklir
(PLTN) adalah salah satu contoh yang sangat populer. PLTN  ini 
memanfaatkan
efek panas yang dihasilkan reaksi inti suatu radioisotop , misalnya 
U-235.
Selain untuk PLTN, radioisotop  juga
telah digunakan dalam berbagai
bidang
misalnya industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, 
hidrologi,
dan lain-lain.
Pada
bab ini kita akan membahas  dua
penggunaan  radioistop, yaitu 
sebagai
perunut (tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai 
perunut
didasarkan pada ikataan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kirnia
yang  sama 
dengan  isotop  stabil. 
Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan 
reaksi
kimia, yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan  penggunaan
radioisotop
sebagai sumber radiasi didasarkan  pada
kenyataan bahwa radiasi 
yang
dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. 
Radiasi
dapat digunakan untuk  memberi efek
fisis:  efek kimia,  maupun efek
biologi.
Oleh karena itu, sebelum membahas pengunaan radioisotop kita akan
mengupas
terlebih dahulu tentang satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap
materi
dan mahluk hidup. 
4.1
Satuan Radiasi 
Berbagai  satuan digunakan untuk  menyatakan intensitas atau jumlah 
radiasi
bergantung pada jenis yang diukur. 
1.
Curie(Ci) dan Becquerrel (Bq) 
Curie
dan  Bequerrel adalah satuan yang
dinyatakan untuk menyatakan 
keaktifan
yakni jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan  waktu. Dalam 
sistem
satuan SI, keaktifan dinyatakan  dalam
Bq. Satu Bq sama  dengan  satu
disintegrasi
per sekon. 
1Bq
= 1 dps 
dps
= disintegrasi per sekon 
Satuan
lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang
setara
dari 1 gram garam radium, yaitu 3,7.10
10
 dps. 
1Ci
= 3,7.10
10
 dps = 3,7.10
10
 Bq
2.
Gray (gy) dan Rad (Rd)
Gray
dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan 
yakni
jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah 
singkatan  dari 11 radiation absorbed  dose. Dalam sistem satuan SI, dosis 
dinyatakan  dengan Gray (Gy). Satu Gray adalah absorbsi 1
joule per kilogram
materi.
©2004
Digitized by USU digital library  31 Gy =
1 J/kg 
Satu
rad adalah absorbsi 10
-3
 joule energi/gram jaringan. 
1
Rd = 10
-3
 J/g 
Hubungan
grey dengan fad 
1
Gy = 100 rd 
3.
Rem 
Daya
perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis
tetapi
juga pada jenis radiasi  itu sendiri.
Neutron, sebagai contoh, lebih
berbahaya  daripada sinar beta dengan  dosis dan intensitas yang sama. Rem 
adalah
satuan dosis setelah memperhitungkan pengaruh radiasi pada mahluk
hidup
(rem adalah singkatan dari radiation equiwlen for man) 
4.2.
Pengaruh Radiasi pada Materi 
Radiasi
menyebabkan penumpukan energi pada materi yang 
dilalui.
Dampak
yang ditimbulkan radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi, atau pemutusan 
ikatan
kimia. Ionisasi: dalam hal ini partikel radiasi menabrak elektron orbital dari
atom
atau molekul zat yang dilalui sehinga terbentuk ion positip  dan elektron
terion.
Eksitasi:
dalam hal  ini radiasi tidak menyebabkan
elektron terlepas dari atom
atau
molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Pemutusan  Ikatan Kimia: radiasi yang dihasilkan oleh
zat radioaktif rnempunyai
energi
yang dapat mernutuskan ikatan-ikatan kimia. 
4.3.
Pengaruh Radiasi pada mahluk hidup 
Walaupun
energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif
kecil
tetapi dapat menimbulkan  pengaruh yang
serius. Hal ini karena sinar
radioaktif
dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan 
kimia penting  atau 
membentuk
radikal bebas yang reaktif.  Ikatan kimia
penting misalnya ikatan
pada
struktur DNA dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DNA 
akan
diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik, 
kanker
dll.
Pengaruh
radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada 
waktu
paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih 
berbahaya
daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.
Secara
alami kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar 
kosmis
atau radiasi dari radioakif alam. 
Disamping itu, dari berbagai kegiatan 
seperti
diagnosa atau terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal 
disekitar
instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam 
batas
aman. 
4.4.
Radioaktif Sebagai Perunut. 
Sebagai
perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem  untuk
mempelajari
sistem  itu, baik sistern fisika, kimia
maupun sistem biologi. Oleh
karena
radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya,
maka
radioisotop dapat digunakan untuk 
menandai suatu senyawa sehingga
perpindahan
perubahan senyawa itu dapat dipantau  
A.
Bidang kedokteran 
Berbagai
jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi 
(diagnosa)  berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99),
talium-201 (Ti-201), 
iodin
131(1-131),  natrium-24 (Na-24),  ksenon-133 
(xe-133) dan besi (Fe-59). 
Tc-99  yang disuntikkan ke dalam pembuluh  darah akan diserap terutama oleh
©2004
Digitized by USU digital library 
4jaringan yang rusak  pada
organ  tertentu, seperti jantung, hati dan
paru-paru 
Sebaliknya
Ti-201 terutama  akan  diserap oleh jaringan  yang sehat pada organ 
jantung.
Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama untuk 
mendeteksi
kerusakan jantung  
1-131
akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu 
dari
otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan
pada
kelenjar gondok, hati dan  untuk  mendeteksi tumor otak.  Larutan 
garam 
yang
mengandung  Na-24 disuntikkan ke
dalam  pembuluh  darah untuk 
mendeteksi
adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah ada
penyumbatan
dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium 
tsb.
Xe-133
digunakan  untuk  mendeteksi penyakit  paru-paru. P-32  untuk 
penyakit
mata, tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah 
merah.
Kadang-kadang, radioisotop yang 
digunakan untuk diagnosa, juga 
digunakan
untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga
digunakan
untuk terapi kanker kelenjar tiroid.
B.
Bidang lndustri 
Untuk
mempelajari pengaruh oli dan  afditif
pada mesin selama  mesin 
bekerja
digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan 
komponen
lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari  bahan yang 
sama.
C.
Bidang Hidrologi.
1.Mempelajari
kecepatan aliran sungai. 
2.Menyelidiki
kebocoran pipa air bawah tanah. 
D.
Bidang Biologis 
1.
Mempelajari kesetimbangan dinamis. 
2.
Mempelajari reaksi pengesteran. 
3.
Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. 
4.
5. Radioisotop sebagai sumber radiasi. 
A.
Bidang Kedokteran 
1)
Sterilisasi radiasi.
Radiasi
dalam dosis tertentu  dapat mematikan
mikroorganisme 
sehingga
dapat digunakan untuk sterilisasi 
alat-alat kedokteran.  Steritisasi
dengan
cara radiasi  mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan 
dengan
sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
a)
Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b)
Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c)
Karena  dikemas dulu baru disetrilkan
maka alat tersebut tidak  mungkin
tercemar
bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara 
konvensional,
yaitu disterilkan dulu baru dikemas, 
maka dalam proses 
pengemasan
masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. 
2)
Terapi tumor atau kanker. 
Berbagai  jenis tumor atau kanker  dapat diterapi dengan radiasi. 
Sebenarnya,
baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi 
tetapi
sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh
karena
itu, sel kanker atau tumor  dapat dimatikan
dengan mengarahkan 
radiasi
secara tepat pada sel-sel kanker tersebut. 
©2004
Digitized by USU digital library  5B.
Bidang pertanian.
1)
Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul
Radiasi
dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di
laboratorium
dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak.
Hama
tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul.
Setelah
itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan
terjadi
perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas.
Telur
hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas.  Dengan demikian 
reproduksi
hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi. 
2)
Pemuliaan tanaman 
Pemuliaan
tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan 
dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi
radiasi
dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa 
pengaruh
hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu 
kemudian
disemaikan dan ditaman  berkelompok
menurut ukuran dosis 
radiasinya.
3)
Penyimpanan makanan 
Kita
mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang 
jika
disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan 
bahan-bahan
seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi 
dengan
dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat
disimpan
lebih lama. 
C.
Bidang Industri 
1)
Pemeriksaan tanpa merusak. 
Radiasi
sinar gamma dapat digunakan  untuk
memeriksa cacat pada 
logam
atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik
ini
berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka
intensitas
radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang 
dibuat
dapat terlihat apakah logam  merata atau
ada bagian-bagian yang 
berongga
didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam,
2)
Mengontrol ketebalan bahan 
Ketebalan
produk yang berupa lembaran, seperti kertas film  atau 
lempeng
logam dapat dikontrol dengan  radiasi.
Prinsipnya sama seperti 
diatas,
bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan
bahan
yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika 
lembaran
menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor 
akan
berkurang dan  mekanisme alat akan
mengatur penekanan lebih kuat
sehingga
ketebalan dapat dipertahankan. 
3)
Pengawetan hahan 
Radiasi
juga telah banyak  digunakan untuk
mengawetkan bahan 
seperti
kayu, barang-barang  seni dan lain-lain.
Radiasi  juga dapat
menningkatkan
mutu tekstil karena inengubah struktur 
serat sehingga lebih
kuat
atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan 
juga
dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih
lama.
Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3763/1/biostatistik-abdul%20jalil.pdf

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar